Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keunggulan dan Kekurangan Listrik Prabayar, Apakah Memang Hemat?

 Mulai dikenalkan hampir satu dekade lalu, listrik prabayar memang langsung digunakan oleh banyak rumah tangga di Indonesia.

Seperti namanya, sistem prabayar ini mengharuskan konsumen untuk membeli pulsa terlebih dulu dalam bentuk token listrik. Kemudian barulah bisa digunakan seperti layaknya membeli pulsa telepon genggam.

Listrik prabayar


Dipandang jauh lebih hemat, sistem kelistrikan yang sudah diluncurkan pada tahun 2010 oleh PLN inipun seolah mengajarkan konsumen, untuk lebih memperhitungkan penggunaan listrik mereka.

Tak sedikit dari para pengguna sistem prabayar mengaku lebih hemat. Apakah memang begitu? Yuk simak pembahasan keunggulan dan kelemahannya berikut ini.

Inilah Beberapa Keunggulan Listrik Prabayar
Untuk bisa beralih ke sistem prabayar, biasanya PLN akan mengganti alat meteran listrik menjadi digital. Kenapa begitu? Supaya konsumen bisa memasukkan kode stroom token listrik yang telah dibeli ke dalam alat meteran listrik.

Dengan adanya panel digital pada alat meteran, Anda juga bisa melihat sisa pulsa listrik supaya tidak kehabisan.

Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari sistem listrik prabayar yang bisa Anda pertimbangkan:

Lantaran ada panel digital yang memperlihatkan sisa pulsa listrik, Anda tentu lebih bisa mengontrol penggunaannya. Dengan begitu, pemakaian listrik bisa disesuaikan dengan anggaran belanja, sehingga tanpa sadar bakal bisa lebih hemat.

Karena harus membeli token listrik dulu baru bisa dipakai, Anda tak perlu khawatir dengan denda keterlambatan. Token inipun bisa dibeli di mana saja entah toko kelontong, mini market, penjual pulsa HP hingga fasilitas e-banking atau mobile banking. Karakteristik token listrik pun rahasia, sehingga hanya bisa diisi ke satu alat saja.

Bagi Anda yang memiliki usaha rumah kos, rumah kontrakan hingga menyewakan lapak di pasar, sistem prabayar ini dipandang lebih cocok.

Hal ini karena pengguna sendiri yang membeli listrik, sehingga tak akan ada kekeliruan perhitungan. Termasuk kekeliruan petugas mencatat tagihan di alat meteran, seperti yang sering dialami listrik pascabayar.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, kini semakin banyak saja pengguna rumah tangga listrik pascabayar melakukan pergantian alat ke sistem prabayar. Namun sistem prabayar tidaklah sepenuhnya sempurna, karena tetap saja memiliki kekurangan.

Agar Makin Bijak, ini Kekurangan Listrik Prabayar


Menggunakan alat meteran digital yang memiliki panel pun tak selamanya membuat sistem prabayar menyenangkan. Ada beberapa kekurangan yang membuatnya tak sempurna dan menjadikan Anda harus lebih bijak, berikut ini ulasannya:

Salah satu kekurangan utama listrik prabayar adalah kadang pengguna lupa mengecek sisa pulsa dan aliran listrik terputus sewaktu-waktu. Namun kekurangan ini bisa diminalisir, karena alat meteran digital punya alarm pemberitahuan yang bakal berbunyi saat pulsa listrik tersisa 10 kWh atau kurang.

Kekurangan berikutnya adalah terkadang pengisian token listrik bermasalah apalagi saat server PLN mendadak down. Jika demikian, Anda hanya bisa menanti hingga server membaik dan baru memperoleh token listrik. Kondisi ini tentu merugikan mereka yang butuh aliran listrik secepatnya.

Dibandingkan alat meteran listrik analog, alat meteran listrik digital jauh lebih rentan rusak. Karena itu para pengguna prabayar harus seringkali melakukan pengecekan, baik mengenai panel digital, tombol-tombol pada meteran, hingga alarm tanda pemberitahuan sisa kWh.

Asalkan Anda selalu melakukan perawatan secara berkala pada alat meteran dan menggunakan aliran listrik secara bijak, baik listrik pascabayar atau prabayar mampu memberikan keuntungan. Untuk itulah supaya keuangan lebih terkontrol, ada baiknya jika Anda menggunakan sistem listrik prabayar atau pascabayar sebaik-baiknya.